“Terimakasih Atas Keikhlasanmu” (Untuk Para Guru) #PUISI

#Puisi ini gue persembahkan untuk para guru yang ada di Indonesia yang ikhlas dan tulus dalam mendidik dan mengajar, termasuk guru-guru gue dari zaman TK sampe kuliah. Percaya aja yaa pak bu  Faksi=Freaksi jadi enjoy lah.

Terimakasih Atas Keikhlasanmu

Lambat tapi pasti, sang surya mulai menampakkan diri
Ditemani kicauan merdu yang berterbangan kesana kemari guna mencari pengganjal perut
Seketika itu, kau disuguhkan bak setumpuk pekerjaan rumah
Tak apa karena itu adalah hakikatmu
Dengan cekat kau bereskan, kemudian kau langkahkan kaki itu dengan ikhlas
Ke tempat yang sama, tempat sedari dulu kau menghabiskan waktu

Tak pernah bosan kau berkutat di ruangan satu pintu itu
Berjejer bangku-bangku kayu, terpampang jelas rupa pemimpin serta garuda di dinding
Lalu kau duduk di bawahnya, kau goreskan pena sakti pada papan lebar itu
Membuat anak didikmu terpana, siap memasang mata
Menebak-nebak apa yang kau tulis
Menyalinnya dalam lembaran putih nan bergaris
Yang dibawa sebagai bekal mengorek ilmu di rumah

Di Negeri ini, semua penghuninya bertarung nasib sikut kiri sikut kanan

Tak dipungkiri,
Sang merah putih yang berkibas-kibas pada tiang tegak nan tinggi mengatakan
Kau menjadi yang dominan, peranmu pada tiap kelas sering ku jumpai

Wahai Ibu Guru,
Dengarlah segelintir curahan dari bocah kecil ini
Pertama kalinya aku mengenalmu
Penuh kepolosan, mengelap inguspun tak kuasa, kecil lagi saat itu  

Ibuku mendorongku untuk duduk di bangku,
Bangku yang menjauhi Aku akan permainan yang  teramat asyik
Bangku yang tidak seru bahkan membuat kepalaku mabuk oleh angka dan huruf-huruf
Hari-hari, ku paksakan badan ini menempel pada bangku itu demi permintaan sang Ibu
Lalu dihadapkan oleh lembaran yang meminta ku untuk mencoret dan mewarnainya

Bahh.. Rasanya bagai merpati dalam sangkar
Ku ingin berlari.. menarik lengan teman disekelilingku
Mengajaknya duduk berhadapan, jungkat jungkit, ayunan terlebih mengundang gairahku
Tahukah? Sekarang aku tersadar, kau bagaikan air padamkan api yang bergejolak

Sebentar, aku masih teringat ketika kau memberiku sebuah soal hangat

Tuk maju dimuka kelas saja bahkan ku tak berani
Rasa malu berkecambuk dalam diri berhadapan depan teman bak melihat laron
Yang siap melototiku lalu menertawakan kali-kali aku tak becus
Tetapi dengan anggunnya, kau menuntunku menjadikanku sebagai pemenang
Mungkin bagimu itu perkara yang mudah
Dengan pesonamu berbalut kesabaran dan keanggunan

Aku yakin.. setumpuk pendekatan, cara dan strategi jitu sudah berurat akar

Kapan tiba saatnya digunakan dan pada anak yang macam apa
Karena itu aku menjadi suka
Kau mampu menaklukan banyak kepala menjadi satu pula kepala
Kau merajai kelas, kau atur sedimikian rupa nan rapi
Terngiang dari luar, suara lantangmu bercampur aduk dengan bocah-bocah
Semua tunduk padamu, meniru omonganmu, gayamu bahkan penampilanmu

Tak letihnya kau mengajari kami hingga kami mengantongi gelar MAHA  
Untuk itu, untuk semua jasa yang telah kau berikan
Aku.. yang teramat sangat bangga kepadamu
Ku ucapkan banyak terimakasih, tapi itu saja mungkin tak akan cukup
Maka dalam tiap sujudku, doaku selalu menyertaimu
Semoga tetesan keringat dalam sibukmu menjadi berkah  
Namun, izinkan aku menjadi sepertimu
Bolehkah? Senang hati jika kau balas doaku pula
Aku tahu, masih banyak yang harus kupelajari tapi tak mengapa
Karena perangaimu teramat indah
Sekali lagi,
Kau adalah manusia yang hebat.

Serang, 17 Januari 2017


Komentar