Keresahan Pada Pendidikan Indonesia dan Alesan Gue Bahas Ini (PROLOGUE) #SPEAKUP

Keresahan Pada Pendidikan Indonesia dan Alesan Gue Bahas Ini (PROLOGUE) #SPEAKUP

Dibagian #SPEAKUP ini gue mau ceritain sedikit opini atau sudut pandang gue tentang permasalahan yang agak sensitif dan masih banyak orang-orang yang kurang aware dan speak up pada masalah ini, semoga lu bisa ambil baiknya dan kita bisa diskusi jadi enjoy aman~

Sebagai manusia yang pernah mengenyam pendidikan dan duduk di kursi sekolahan serta sebagai mahasiswa yang masuk Fakultas Keguruan dan Pendidikan gue jadi aware tentang masalah ini, dari SD sampe Kuliah background pendidikan yang gue jalani selalu NEGERI artinya sejak sekolah gue adalah participan yang makan kurikulum nasional dan kuliah yang sistemnya masih konservatif. Diantara dari sekian banyak kebijakan pemerintah, yang paling kerasa adalah kebijakan pemerintah yang dibuat dalam pendidikan, yaa wajar karena kita menjalankan rutinitas dalam bentuk kata ‘bersekolah’ dari SD sampe Kuliah dengan durasi yang lama dan jangka panjang jadi yaa kerasa banget bagi kita.
Oke yang mau gue bahas disini adalah keresahan gue pada PENDIDIKAN DI INDONESIA serta impactnya, dan ternyata keresahan ini bukan gue sendiri yang merasakan banyak juga beberapa temen dan orang lain yang merasakan hal yang sama. Menurut pegiat pendidikan  indonesia ibu Najelaa Shihab  beliau bilang “pendidikan indonesia  udah  ga follow lagi sama kehidupan” dan “Pendidikan Indonesia itu Gawat Darurat”, kalau kita liat dari data PISA 2015 (program yang mengurutkan kualitas sistem pendidikan di 70 negara) menunjukkan bahwa Indonesia menduduki peringkat 62, artinya kuliatas pendidikan di indonesia masih sangat rendah termasuk kemampuan literasinya (miris).
Tentunya keresahan gue ini adalah bentuk permasalahan yang ada dalam dunia pendidikan indonesia. Kalau ngomongin permasalahan apalagi mengenai pendidikan ada banyak banget dan kompleks jadi kita harus ninjau dari beberapa aspek biar gak lebar, agar mengkerucut, jelas dan dapet point of viewnya.

Keresahan dan Permasalahan Pendidikan, bisa ditinjau dari:
1. Sistem dan Kurikulumnya
a. Tujuan pendidikan indonesia masih terlalu luas (belum jelas mau ke arah mana)
b. kurikulumnya berlebihan dan belum tepat
c. Sistem absurd
d. Fasilitas belum rata
2. Guru dan KBM (Kegiatan Belajar Mengajar)
a. Ngajarnya gak ikhlas karena gaji kecil dan bukan panggilan hati
b. Kualitasnya masih rendah
c. KBMnya monoton
3. Siswa
a. Logikanya lemah
b. Basic mapelnya kurang
c. Gak minat
4. Orang Tua
a. Belum open minded
b. Kemakan gimmick
c. Egois dan Pemaksaan
5. Budaya dan Masyarakat
a. Nilai dan Rangking adalah Dewa
b. Sekolah Buat Ulangan/ Ujian
c. Sekolah Buat Sekolah Lagi
d. Terdapat dikotomi IPA > IPS
e. Masyarakat belum open minded termasuk guru sendiri 

Kemudian impact dari semua itu adalah bisa menyerang individu dan negara atau kehidupan:
1. Individu
a. Males sekolah
b. Pola pikir rendah
c. Salah jurusan
d. Pribadi tidak berkompeten
e. Belum siap kerja
f. Menyia-nyiakan harapan ortu

2. Kehidupan (bangsa dan negara)
a. Negara gak maju-maju
b. Sulit bersaing dengan dunia luar

Kalau ada dari kalian yang masih merasa “emang segitu bangetnya yaa masalah di pendidikan? Keknya biasa-biasa aja tuh, toh sekarang kita juga gak kenapa-napa dan ada juga anak-anak yang berprestasi” oke jadi gini yaa gais, kenapa gue harus dan capek-capek untuk bahas ini? Iya gue juga tau kalau ada anak-anak yang pinter, dapet juara, menang olimpiade, dapet piagam, masih bisa main game, dll. At least mereka itu tidak kenapa-napa dan bisa menunjukkan hasilnya selama sekolah. Oke tapi kita sadar gak sih kalau kita terus melihat sisi yang itu dan tidak melihat sisi yang lain, apakah sisi yang lain itu juga berprestasi? Jangan nanya prestasi dulu deh coba tanya apakah mereka menikmati sekolahnya? Apakah mereka senang melakukan aktivitas belajar di kelas? Apakah jika ditanya kenapa mereka dapet memberi alasan yang jelas? Berapa banyak anak yang masih mengeluh dengan PR dan jam pelajaran? Berapa banyak anak yang secara terpaksa menerima mata pelajaran yang bahkan mereka sendiri tidak tahu kenapa harus belajar itu?.
Jadi gini deh (misalnya) jika dalam suatu sistem terdapat populasi berjumlah katakanlah 100%, dimana terdapat 70% anak-anak yang entah mengapa dan 30% anak-anak yang berprestasi.


 Kemudian kita hanya fokus dengan anak yang berperstasi saja dan tidak memikirkan yang 70%, pertanyaannya: apakah sistem itu dikatakan baik kemudian apakah selamanya sistem itu akan seperti itu? Jelas tidak, untuk kemajuan kita harus berusaha agar sempurna (walaupun literally gak ada yang sempurna) tapi setidaknya mendekati nilai sempurna. Maka tantangan kita adalah bagaimana sistem ini menjadi full dengan warna biru artinya merubah yang merah menjadi biru.
Selain itu kenapa sih kita harus tetap mengkritik sistem dan selalu mantau? Karena sistem adalah kesepakatan dan milik bersama (demokrasi) jika sistem salah akan banyak yang dirugikan karena masyarakat sudah menaruh kepercayaan kepada sistem. Jujur gais gue gak pengen ada korban berjatuhan atas keabsurdan ini semua dan karena gue tau cost (biaya) itu lebih banyak dihabiskan buat pendidikan dan sekolah anak, liat deh suatu keluarga kerja keras itu karena pengen anaknya sekolah di sekolah yang bagus (katanya) biar pinter, sukses, dan blablabla tapi mereka gak aware kalau emang “anaknya udah apa belum sekolah dengan bener, emang anaknya ngerti belajar apa, emang sistemnya udah bener ngetreat siswa?” Sedih bray.
Oke jadi point-point besar diatas tadi, mulai dari permasalahan Sistem dan Kurikulum, Guru, Siswa, Orang Tua dan Masyarakat bakal gue pretelin dan bahas satu-satu diblog selanjutnya selain itu juga gue bakal bahas impact dari semua ini bagi individunya sendiri dan kehidupan, so stay tuned, kalau kalian punya point lain, opini atau hal yang lain kasih tau aja biar bisa diskusi. Enjoy~

Komentar